Pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan bagi mahasiswa Fakultas IPPS dilaksanakan pada Kamis dan Sabtu 24 dan 26 November 2022. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan sebagai usaha nyata Fakultas IPPS untuk membentengi mahasiswa dari berbagai pengaruh negatif canggihnya teknologi dan perkembangan zaman, sebagaimana yg disampaikan Eka Jaya Putra Utama M.Pd selaku Dekan FIPPS yang sekaligus menandatangani Kerjasama antara Fakultas IPPS dengan Ikatan Keluarga Alumni Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan LEMHANNAS II Kalimantan Barat.
Selanjutnya Dr Hema Fitria selaku Wakil Dekan I sekaligus Ketua Panitia berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi suatu program rutin yang akan diberikan bagi mahasiswa baru di lingkungan Fakultas IPPS.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor IKIP PGRI Pontianak Muhamad Firdaus M.Pd yang berpesan agar setiap mahasiswa IKIP PGRI Pontianak memiliki sifat kritis dan berjiwa Pemimpin. Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri sebagai berikut:
Maman Abdurrahman S.T,
Letkol Laut M. Arief Bimantoro Sulaiman M.M,
Oktavianus Cristian Karubaba M.M,
Aris Sujarwono M.H,
Endar Purnawan S.STP, M.Kesos, Ph.D dan
Sri Wahyuni M.Pd.I

[29/11 05.51] Kamaruzzaman IKIP: Selain penandatangan PKS antara UPT. BK IKIP PGRI Pontianak bersama BKKBN Provinsi Kalimantan Barat rangkaian kegiatan ini dilanjutkan dgn konsolidasi bersama pemangku kebijakan tingkat daerah dalam rangka pengelolaan PPKS di balai penyuluhan. Berdasarkan data BKKBN bahwa IKIP PGRI Pontianak merupakan satu satunya perguruan yang memiliki PPKS di Kalimantan Barat. Tentunya menjadi nilai tersendiri dan kebanggaan bagi IKIP PGRI Pontianak sesuai dengan Motto “The Best” terdepan dlm memberikan pelayanan baik kepada mahasiswa maupun kepada masyarakat.
[29/11 05.51] Kamaruzzaman IKIP: Kegiatan ini diselenggarakan di IBis hotel, dan disaksikan oleh Anggota DPR RI Komisi IX bapak H. Alifudin, SE M.M dan PLT. Ketua BKKBn Kal Bar.

Seluruh civitas akademika IKIP PGRI Pontianak mengucapkan selamat dan sukses untuk Pitalis Mawardi B, Ph.D yang telah menyelesaikan program S3 di luar negeri pada Universitas Sultan Zainal Abidin (Malaysia).

Rektor menyampaikan selamat dan menantikan kontribusi besarnya untuk kemajuan dan perkembangan IKIP PGRI Pontianak

Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Pontianak mengadakan kerjasama dengan Institut Dayakologi dalam rangka kuliah kerja lapangan / KKL2. Tim KKL yang diketuai bapak M. Sadikin,M.Pd membawa sebanyak 44 mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Pontianak dengan armada bus kampus yang berangkat pukul 6:20 setelah di berikan pengarahan sebelumnya.  Kegiatan berupa kuliah umum yang berlangsung di aula Institut Dayakologi pada jumat 25 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan kesejarahan dan sejarah lokal Kalimantan Barat. Uraian materi disampaikan oleh 3 nara sumber dari Institut Dayakologi dengan tema materi antara lain: 1). Kesadaran sejarah bagi kaum milenia di era 4.0. 2).

Identitas sejarah kampung dalam komunitas masyarakat di kalbar. 3). Peran penggerak milenial dalam melestarikan budaya kampong. 4). Eksistensi dayak kanayant menolak sejarah yang terlupakan. 5). Skema ruang lingkup kesejarahan daerah kalbar dalam literature dan dokumen. 6.) Ruang lingkup sejarah kampong dalam konteks studi sejarah. 7). Makna dan arti penting pengenalan sejarah untuk menumbuhkan pola pikir kaum melenial dalam memahami sejarah.

yang di ikuti 44 mahasiswa prodi pendidikan sejarah.  Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk kuliah umum di aula institute dayakologi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan terjalin kerjasama berkelanjutan bagi kedua belah pihak. Kegiatan berjalan dengan lancar dan banyak manfaat yang didapatkan oleh para mahasiswa yang mengikuti KKL 2 ini.

Pontianak- Sebanyak 29 mahasiswa IKIP PGRI PONTIANAK melaksanakan kegiatan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) di pontianak barat. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 November hingga 2 Desember 2022.

Dalam acara penyerahan di Kecamatan Pontianak Barat Hari Rabu (16/11), Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak di dampingi oleh Ibu Dwi Oktaviana, M.Pd.dan Ibu Indriyana Uli, M.Pd.

Dijelas kan oleh Ketua KKM Pontianak Barat, ada beberapa agenda yang akan di laksanakan oleh mahasiswa selama berkegiatan di Pontianak Barat.

“Sejauh ini sudah ada 7 agenda yang telah di susun oleh mahasiswa yaitu Bakti sosial, Kampung inggris, Mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang berharga, Penghijauan di sekitar lingkungan RT/ RW, Sosialisasi Pelecehan Seksual pada Anak Usia Dini, Sosialisasi Prodi yang ada di IKIP PGRI Pontianak, dan Sosialisasi Bawaslu.

Adapun kegiatan kkm ini untuk menjadikan pembekalan kepada mahasiswa yang dimana disebut sebagai agent of change dapat membaur ke dalam lingkup masyarakat dan dapat mejadi sosok agen perubahan serta menjadi inovasi sebagai penggerak perubahan sehingga dapat membantu kesulitan ataupun masalah yang ada di masyarakat.  Perlu diketahui sebelum menghadapi fase akhir dalam kehidupan di dunia perkuliahan yaitu skripsi, mahasiswa harus dapat menyelesaikan kuliah kerja mahasiswa atau yang biasa disebut dengan (KKM). Mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah sekitar yang ada di kehidupan masyarakat serta dapat memberikan kontribusi yang lebih. Maka dari itu perlunya inovasi dan kontribusi yang nyata dapat dipraktekkan kepada mahasiswa, sebagaimana mahasiswa menerima ilmu di jenjang perguruan tinggi. Pembelajaran yang didapatkan oleh mahasiswa tentunya dapat di sharing kepada khalayak umum dan dapat menjadikan kualitas pemahaman masyarakat akan pendidikan itu sangat penting tentunya kualitas yang akan didapatkan dari kegiatan ini membuat masyarakat akan mengetahui bahwa betapa pentingnya menuntut ilmu di perguruan tinggi sangatlah berdampak besar serta menjadikan negara dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul.

Sebagaimana yang dikatakan oleh ketua camat Pontianak barat Bapak Ibrahim, S.IP., M.Si bahwa “Anak muda harus dapat membangun dan berkontribusi yang dapat menjadi terobosan yang dihadapi masyarakat sehingga masalah masyarakat dapat dipecahkan dengan adanya mahasiswa tersebut, diharapkan mahasiswa mampu berkontribusi dan bersinergi dengan baik di masyakarat”. Karena dari kalianlah estafet itu akan kami turunkan, kalau tidak dari kalian siapa lagi yang akan membangun kota Pontianak terkhusus kecamatan Pontianak barat ini. Bapak Ibrahim juga menegaskan bahwa dengan adanya kuliah kerja mahasiswa ini diharapkan mampu membangun inovasi yang baik untuk masyarakat sekitar.

Wakil Ketua Kuliah Kerja Mahasiswa Syarif Fahmi Mauliansyah mengucapkan terima kasih karena sudah difasilitasi oleh ketua camat Pontianak barat yaitu oleh Bapak Ibrahim dan dengan adanya KKM ini wakil ketua juga berharap mampu membangun dan membantu permasalahan yang ada di masyarakat serta terlibat aktif dalam membangun kota yang cerdas terkhusus Pontianak Barat serta memberikan inovasi yang bagus terhadap kemajuan dalam teknologi di Pontianak Barat ini.

Pontianak- Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang melaksanakan kuliah kerja mahasiswa melakukan sosialisasi pelecehan seksual di SMA Negeri 11 Pontianak. Dimana pada sosialisasi kali ini yang bertempat di SMA Negeri 11 Pontianak dihadiri oleh 60 siswa yang berasal dari kelas XI IPA dan XI IPS.

Ketua Panitia dalam pelaksanaan sosialisasi yaitu Syarif  Fahmi Mauliansyah “Berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan siswa-siswi dapat mengetahui dan serta aktif dalam mencegah pelecehan seksual. Ketua panitia juga menambahkan bahwa pelecehan seksual di Indonesia “Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat dari 8.864 pada tahun 2019 menjadi 8.686 di tahun 2020 dan 10.247 tahun 2022“. “Kebanyakan kasus tercatat adalah kasus kekerasan seksual terdapat 8.145 kasus, kekerasan fisik 6.576 kasus dan psikis 6.295 kasus,” Jelas Syarif Fahmi Mauliansyah.

Pada kesempatan sosialisasi pelecehan seksual yang menjadi pengisi acara yaitu Gerakan Perempuan Pontianak kemudian yang jadi pemateri pertama yaitu Feliani serta pemateri kedua yaitu Tengku Vriska Adelia Putri. Pemateri menyampaikan bahwa kasus pelecehan seksual tidak terjadi hanya pada perempuan saja akan tetapi terhadap lelaki juga dapat terjadi. Maka oleh sebab itu siswa/siswi harus dapat mengetahui bahwa kasus pelecehan itu sudah sangat banyak terjadi apalagi yang disekitar dalam lingkup Pendidikan. Pemateri Feliani menyampaikan pelecehan seksual ini terjadi bisa dilakukan oleh siapa saja, baik orang terdekat ataupun jauh, baik orang yang dikenal maupun tidak serta memakai pakaian tertutup bukan jaminan bahwa orang itu tidak akan terkena kekerasan seksual. Pemateri Tengku Vriska Adelia Putri juga menyampaikan bahwa kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia ataupun gender. Oleh sebab itu pelecehan seksual ini sangat bahaya kalau dibiarkan apalagi pelakunya bisa dengan sesuka hati melakukan perbuatannya. Karena itu jangan takut untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang seperti kepada guru dan pihak sekolah misalnya kejadian itu terjadi pada area sekolah dan juga bisa melaporkan ke  Yayasan Pulih (08118436633), Kemen KPPA, SAPA 129Samsara, IG perkumpulan.samsara.

Pastinya dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu siswa/siswi SMA Negeri 11 Pontianak serta juga dapat mengetahui apa saja akibat buruk dari pelecehan seksual itu sendiri. Tentunya selain itu juga dapat mengenalkan kampus IKIP PGRI Pontianak kepada siswa/siswi di SMA Negeri 11 Pontianak.