IKIP PGRI PONTIANAK BERHASIL MELULUSKAN MAHASISWA TANPA SKRIPSI
Bagi mahasiswa, skripsi bukanlah sebuah hal asing. Untuk bisa meraih gelar sarjana, selama ini, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian, yang kemudian dilaporkan dalam bentuk sebuah skripsi. Skripsi setidaknya terdiri dari lima bab, mulai dari pengantar sampai pada kesimpulan. Karena banyaknya bagian yang harus dibuat, tidak sedikit mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai sebuah momok dalam menyelesaikan kuliah mereka. Bahkan tidak jarang durasi kuliah menjadi lebih panjang karena lamnaya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi mereka.
Menanggapi permasalahan tersebut, IKIP PGRI Pontianak membuat terobosan dengan tidak mewajibkan mahasiswa melaporkan penelitian dalam bentuk skripsi, melainkan melalui diseminasi pada forum ilmiah dan mempublikasikan melalui jurnal-jurnal terakreditasi nasional atau internasional. Untuk tahap pertama, sebagai uji coba, pada tanggal 28 juni 2022 kemarin, IKIP PGRI Pontianak telah melakukan diseminasi hasil penelitian tersebut. Diseminasi yang di selenggarakan oleh LPPM IKIP PGRI Pontianak tersebut meluluskan 22 mahasiswa, tanpa skripsi. Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai program studi. Dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris terdapat 4 orang mahasiswa, yaitu Windy Yunisya Utari, Trianita Avilla, Nindy Debbytha Adystifanny dan Suhartadi. Program studi Pendidikan Fisika terdapat 2 mahasiswa yaitu Magdalena Simanjuntak dan Karmila. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terdapat 2 mahasiswa yaitu Najla Shafa Fadillah dan Magdalena Pitra Yatty. Program Studi Pendidikan Matematika terdapat 5 mahasiswa yaitu Aisyah, Wiwit, Medlyn Claudyasuka Patari, Jeni stefvia dan Saidati. Program studi Bimbingan Konseling terdapat 2 mahasiswa yaitu Ayu Siti Andini dan Modestus Deovany. Program studi Pendidikan Sejarah terdapat 2 mahasiswa yaitu Melly Sulastri dan C. Sri Hartaty. S. Program studi Pendidikan Geografi terdapat 5 mahasiswa yaitu Francista, Ayu Rianingsih, Florensia Rentia, Holifah Nurfitri dan Nurul Ramdhania.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut terbagi kedalam empat kelompok penelitian kolaborasi bersama dosen, yang dibiayai oleh LPDP melalui skema RISPRO (riset inovatif produktif). Muhamad Firdaus menjelaskan bahwa pada tahun 2021/2022 ini ada 4 proposal dosen IKIP yang memperoleh pendanaan penelitian LPDP tersebut, dengan ketua kelompok Dedi Irwan, M.Pd., PhD., Dr. Ajun Purwanto, M.Pd, Dr. Syarifah Fadillah, M.Pd, dan Dr. Sandie, M.Pd. Total pembiayaan keempat penelitian tersebut mencapai tiga ratus juta rupiah.
Lebih jauh, Rektor muda IKIP PGRI Pontianak ini menyatakan bahwa diseminasi pertama ini berjalan sukses dan sesuai perencanaan. Oleh karena itu akan dilakukan pengembangan kebijakan dan kurikulum agar program ini bisa diberlakukan dengan skala yang lebih besar di IKIP PGRI Pontianak. Muhamad Firdaus menjelaskan bahwa ini merupakan terobosan untuk memecah kebuntuan bagi mereka yang menganggap penulisan skripsi sebagai sebuah momok yang menakutkan. Melalui skema kuliah tanpa skripsi ini, tambah Firdaus, mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya dengan lebih cepat, karena mereka bisa memulai penelitian lebih awal, dengan mendapatkan pengalaman penelitian yang tidak kalah baik. Oleh karena itu, Muhamad Firdaus menyatakan bahwa calon mahasiswa tidak perlu ragu dan takut untuk kuliah di IKIP PGRI Pontianak, karena selain diberikan pelayanan prima nan berkualitas, juga diberikan alternatif untuk menyelesaikan kuliah tanpa skripsi, ujarnya.